Selasa, 09 April 2019

kita teman.

kita teman.
kau nyaman karena pribadiku.
aku nyaman karena obrolanmu.

kita teman.
kau senang karena ceritaku.
aku senang karena suaramu.

kita teman.
kau senang karena semangatku.
aku senang karena sikapmu.

kita teman.
sampai kapanpun.

mau sampai kapan?

siapapun berhak rapuh
siapapun berhak kecewa
siapapun berhak marah atas apa yang terjadi
pada hidupnya

pertanyaannya adalah,
mau sampai kapan?
mau sampai kapan menyalahkan diri
menyalahkan situasi?
mau sampai kapan?

mau sampai hatimu mati?
mau sampai percayamu mati?
mau sampai harapmu mati?

mau sampai kapan?
mau sampai kapan menyerah?
mau sampai kapan terlena?
mau sampai kapan?

mau sampai dirimu Lelah?
mau sampai hatimu gundah?
mau sampai kapan?!

arti berbeda

mungkin bukan cinta,
mungkin bukan rasa,
mungkin terlena karena kata suka.

padahal, bagimu tidak berarti apa-apa.
bagiku, berarti besar.
sungguh.
berarti diterima kembali,
setelah dulu dicampakkan.

bagimu, mungkin tidak penting.
bagiku, itu penting.

bagimu, sekedar bahan tawa dan canda.
bagiku, rasa tidak sebercanda itu.

salah.
aku yang salah.

salah

dulu, pernah terjadi.
aku yang terlalu mencinta,
aku yang terlalu berharap,
hingga akhirnya berakhir pada zona pertemanan.

sial.
apa salah diri ini?
apa salah hati ini?
terjebak terus.
terperangkap terus.

sial.
apa mau diri ini?
berharap, tapi patah karena salah sendiri.
mencinta, tapi rapuh karena rasa sendiri.

tidak siap

mau berapa kali dicoba?
mau berapa kali terulang?
mau sampai kapan?
mau sampai kapan terus terluka karna diri sendiri?

diri ini bilang, siap mencintaimu.
diri ini bilang, siap terluka karenamu.
ternyata diri ini keliru.
tidak.
ia tidak siap.
ia tidak kuat.
ia tidak mampu.

Minggu, 18 November 2018

Mimpi

memimpikanmu hidup bersamaku
ternyata menyesakkan dada

bagaimana tidak?
dalam mimpi aku tertawa bersamamu
dalam kenyataan kau tertawa bersama orang lain

cukup jelas bahagia kita
cukup jelas inginku akan hadirmu

belum cukup usahaku untukmu
belum cukup rasaku untukmu

bahagia rasanya ketika menatapmu
melihat kau sibuk dengan pikiranmu
melihat kau sibuk dengan angan dan bayang dalam otakmu

bisakah kita bersama?
sebentar saja
dalam dunia nyata

menemukan

pernahkah  kau mencintai
namun tak bisa kau gapai?

ia terlalu jauh
ia tak mengenal ku
tak tau pula aku siapa

melihatnya tersenyum
melihatnya tertawa
melihatnya bahagia
akupun bahagia

sayangnya
ia tak tergapai
ia telah digenggam orang
ia telah bahagia bersama yang lain
wanita yang lebih baik dariku

namun
tak apa
aku masih bisa bersamanya
dalam mimpi

indah sekali rasanya
menari bersama mu
tertawa bersama mu
berbincang bersama mu

tak salah kan jika aku berharap?
berekspetasi jika suatu nanti
kau menjadi milikku

utuh